”Hate Speech” : Antara Kebebasan Berbicara dan Potensi Kekerasan
Pembicara: Asfinawati (mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta) & Sidney Jones (peneliti senior International Crisis Group) Choirul Anam (Wakil Direktur Eksekutif HRWG)
Serambi Salihara | Rabu, 16 Maret 2011, 19:00 WIB
Terbuka untuk umum | Pendaftaran selambatnya 15 Maret 2011, melaluidaftar@salihara.org

Tindakan kekerasan terhadap suatu kelompok atau individu acap kali didahului dengan hasutan. Provokasi ini, baik melalui pidato, pamflet, atau siaran yang berisi kebencian, dikenal dengan istilah "hate speech" dan bersifat menyerang kelompok atau individu yang dianggap sebagai lawan. Masalah "hate speech" menjadi persoalan serius ketika yang diproduksi tak hanya kebencian semata, tapi juga hasutan untuk melakukan kekerasan.

Hate speech adalah ”syiar kebencian” yang bisa merampas hak asasi dan kebebasan pihak lain. Namun di sini lain, "hate speech" juga berlindung di balik kebebasan berbicara dan berpendapat. Bagaimana menyikapi fenomena "hate speech" ini? Apa tugas negara dan aparat agar "hate speech" yang memiliki potensi kekerasan tidak berkembang menjadi kekerasan yang faktual? Bisakah "hate speech" dilarang? Tidakkah hal ini bertentangan dengan semangat kebebasan?

Dalam presentasinya, Asfinawati akan melakukan tinjauan dari perspektif hak asasi manusia, kebebasan dan pengalaman berbagai negara dalam menyikapi "hate speech", sedangkan Sidney Jones akan membeberkan fakta hubungan antara "hate speech" dengan kekerasan di Indonesia. Choirul Anam (Wakil Direktur Eksekutif HRWG). Program ini ditaja oleh Hivos. Diskusi menggunakan bahasa Indonesia.

Sumber : http://salihara.org/event/2011/02/17/hate-speech-antara-kebebasan-berbicara-dan-potensi-kekerasan